Pohon Bonsai Tertua Di Dunia
padaPohon kerdil di dalam pot dangkal yang biasa disebut ‘Bonsai’ adalah pohon yang dirawat dan dibentuk dengan cara pemangkasan (pruning) rutin, pengawatan, dan pemeliharaan eksta sabar untuk mendapatkan bentuk yang proporsional sehingga menciptakan estetika keindahan tertinggi.
Pemeliharaan pohon bonsai jauh berbeda dengan tanaman lainnya, yang diperlukan saat merawat bonsai ialah kesabaran dan pengalaman. Ada beberapa jenis pohon yang harus dirawat dengan ekstra agar dapat tumbuh subur di dalam pot, misalnya seperti Japanese Maple dan Chinese Quince.
Berbagai sumber di internet (termasuk situs bonsai masterpiece) dan ebook seringkali mengatakan tidak ada batasan dalam seni bonsai, yang berarti model atau bentuknya bebas dibuat seperti apapun sesuai keinginan pemiliknya. Yang membuatnya disebut sebagai bonsai adalah pohon yang menjadi objek utama ditanam di dalam pot.
Berbeda halnya dengan bonsai yang menggunakan jenis pohon langka atau pohon tua. Biasanya bonsai seperti ini akan menjadi perhatian dunia, selain umurnya, pemeliharan dan perawatannya pun harus hati-hati.
Apa saja sih pohon bonsai tertua di dunia?
Berikut ini beberapa pohon bonsai tertua di dunia yang berhasil di identifikasi umur dan keberadaannya. Salah satu dari bonsai dalam daftar ini pernah melalui masa dimana Jepang menapatkan bom Atom saat perang dunia II.
Chabo-hiba Cypres
Spesies: Cypresses
Lokasi: Harvard University, Amerika Serikat
Pemilik: Arnold Arboretum
Chabo-hiba Cypress adalah koleksi Larz Anderson di Arnold Arboretum, Harvard University. Anderson, yang menjabat sebagai duta besar untuk Jepang membawa koleksi pohon bonsai ke AS pada tahun 1913. Setelah kematiannya, istrinya, Isabel Anderson menyumbangkan 30 bonsai ke Arnold Arboretum. Setelah Isabel tutup usia, sisanya ditambahkan lagi ke koleksi Arnold Arboretum pada 1949.
Yang paling mengagumkan dari semua bonsai milik Larz Anderson adalah Chabo-hiba (Hinoki Cypress), yang berusia 223 tahun. Pohon ini adalah salah satu pohon bonsai tertua yang masih hidup.
Yamaki Pine
Spesies: Pine
Lokasi: US National Arboretum, Amerika Serikat
Pemilik: US National Arboretum
Dalam dua dekade terakhir, Yamaki Pine telah menjadi salah satu pohon bonsai paling terkenal di dunia karena sejarahnya yang terungkap pada tahun 2001 lalu.
Bonsai Yamaki Pine merupakan jenis pohon Pinus Putih Jepang (Pinus parviflora) yang sekarang berada di US National Arboretum. Pohon bonsai ini disumbangkan ke Amerika Serikat oleh Masaru Yamaki pada tahun 1976 sebagai hadiah untuk peringatan 31 tahun bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, saat Perang Dunia II.
Sebelumnya, US National Arboretum tidak mengetahui sejarah pohon bonsai tersebut sampai akhirnya kedua cucu Yamaki datang untuk memeriksa pohon itu pada tahun 2001.
Cucu Yamaki memberikan museum cerita yang sesungguhnya tentang Yamaki Pine, dan mengungkapkan bahwa mereka memiliki rekaman yang diambil di kebun Yamaki, dimana setelah ledakan bom pohon bonsai itu tidak terluka.
Sandai Shogun no Matsu
Spesies: Pine
Lokasi: Tokyo Imperial Palace, Jepang
Pemilik: Tokyo Imperial Palace
Sandai Shogun no Matsu termasuk salah satu harta karun Jepang. Bonsai Sandai Shogun no Matsu diperkirakan berumur lebih dari 500 tahun yang dinamai oleh Shogun Tokugawa Iemitsu.
Iemitsu memiliki pohon bonsai ini ketika pohon tersebut sudah berusia sekitar 200 tahun dan sejak itu, bonsai ini telah diturun-temurunkan dari kaisar ke kaisar.
Bonsai Sandai Shogun no Matsu telah dirawat oleh kaisar Jepang selama lebih dari 500 tahun dan saat ini, Sandai Shogun no Matsu dipamerkan dalam koleksi Tokyo Imperial Palace.
Red Pine Akao Herb & Rose Garden
Spesies: Pine
Lokasi: Akao Herb & Rose Garden, Jepang
Pemilik: Akao Herb & Rose Garden
Bonsai pinus merah (Pinus densiflora) terletak di Akao Herb & Rose Garden di Atami, Jepang. Bonsai ini bukan hanya salah satu pohon bonsai tertua, tetapi diyakini sebagai bonsai terbesar di dunia. Usianya sendiri diperkirakan lebih dari 600 tahun.
Ukurannya terlihat tidak biasa untuk disebut bonsai, tapi pinus merah ini masih memenuhi syarat untuk disebut bonsai karena secara teknis masih ditanam di dalam pot.
Karena Bonsai ini berukuran besar, jadi harus ditambahkan penunjang dan berbagai alat bantu agar pohon tidak tumbang saat tertiup angin.
Kunio Kobayashi Bonsai
Spesies: Juniperus
Lokasi: Shunkaen Bonsai Museum, Jepang
Pemilik: Kunio Kobayashi
Musuem Bonsai Shunkaen yang dimiliki dan dikelola oleh master bonsai Kunio Kobayashi, adalah rumah bagi dua pohon bonsai tertua di dunia yang keduanya diperkirakan berusia lebih dari 800 tahun.
Kunio Kobayashi adalah masterpiece bonsai yang sudah sangat dikenal dunia, terutama dalam dunia seni bonsai.
Pada tahun 2002, Kobayashi membuka Museum Bonsai Shunkaen untuk membantu menyebarkan budaya Jepang, khususnya seni bonsai dan memamerkan karya-karya yang dilakukan oleh dia dan murid-muridnya.
Hiryu
Spesies: Juniperus
Lokasi: Mansei-en, Jepang
Pemilik: Kato
Pohon bonsai yang berumur lebih dari 1.000 tahun ini terletak di kebun pembibitan bonsai Mansei-en yang dimiliki oleh keluarga Kato. Di Jepang, bonsai ini dikenal dengan nama Hiryu atau Flying Dragon.
Pohon ini telah diuji dan dipastikan umurnya lebih dari 1.000 tahun.
Mansei-en adalah salah satu dari enam kebun bonsai terkenal di Jepang yang membentuk Desa Bonsai Omiya (Omiya Bonsai Village).
Keluarga Kato telah memiliki bonsai Hiryu sejak abad ke-19, dan secara resmi membuka kebun bonsainya untuk umum pada tahun 1925.
Kebun Mansei-en juga merupakan rumah bagi pohon-pohon bonsai kuno di dunia, termasuk Shimpaku Juniper yang berusia 700 tahun.
Crespi Ficus
Lokasi : Museum Bonsai Crespi, Italia
Spesies : Ficus
Pemilik : Crespi Bonsai, Italia
Crespi Ficus (jenis pohon Ara dari genus Ficus) berada di Crespi Bonsai Museum, Italia. Pohon ini merupakan bonsai tertua di dunia yang berusia lebih dari 1.000 tahun.
Luigi Crespi, pendiri Crespi Bonsai Museum menghabiskan sepuluh tahun untuk mendapatkan kepemilikan pohon bonsai ini dan ia berhasil mendapatkannya pada tahun 1986.
Pohon itu sebelumnya dirawat dan dibentuk oleh penguasa Cina dan selama tahun-tahun pertamanya di Italia, Ficus Bonsai ini dirawat oleh master bonsai asal Jepang, Shotaro Kawahara.
Setelah dinyatakan dapat tumbuh dalam ruang kaca dengan iklim Italia, Luigi Crespi dan Alberto Lavazza melanjutkan merawatnya sampai sekarang.