Daftar Pohon Konifer Tropis
padaBanyak orang mengira bahwa pohon konifer hanya tumbuh di daerah beriklim subtropis, padahal itu tidak benar. Banyak spesies pohon konifer yang tumbuh di daerah beriklim tropis, yang beberapa diantaranya asli Indonesia.
Daerah dengan iklim tropis umumnya memiliki hutan hujan yang rindang dan selalu hijau. Karena itu, pohon yang tumbuh menyesuaikan diri untuk tidak merontokkan daun. Ini termasuk tumbuhan konifera yang tumbuh di daerah tropis dan yang tidak selalu memiliki daun berbentuk jarum.
Apa saja pohon konifer yang hidup di iklim tropis? Berikut daftarnya:
1. Pinus merkusii
Pinus merkusii merupakan satu-satunya pohon konifera dari genus Pinus asli Indonesia. Pohon ini tumbuh di dataran tinggi Sumatera. Di Indonesia pohon ini dikenal dengan nama Tusam, sedangkan di negara berbahasa Inggris disebut Merkus’s Pine.
Pinus merkusii telah ditanam sebagai pohon penghijau di lereng pegunungan, tepi jalan, taman, dan dibudidayakan sebagai pohon penghasil getah pinus.
2. Taxus sumatrana
Tak berbeda jauh dari Pinus merkusii, Taxus sumatrana pun satu-satunya pohon Yew yang tumbuh di iklim tropis dan asli Indonesia. Taxus sumatrana hanya dapat ditemukan di kaki gunung Kerinci.
Ekstrak Taxus sumatrana diketahui dapat diolah menjadi obat kanker, karena alasan itu, pohon ini terancam punah di alam liar karena perusakan habitat dan penebangan ilegal.
3. Agathis sp.
Agathis adalah genus yang terdiri dari 21 spesies pohon konifer purba berukuran besar yang tumbuh di hutan tropis dataran rendah. Pohon ini lebih dikenal dengan nama lokalnya yaitu Damar dan Amboyna Pine.
Kini, sebagian besar spesies Agathis merupakan pohon langka yang hanya bisa ditemukan di daerah terpencil di belahan bumi selatan. Salah satu spesiesnya, Agathis dammara merupakan spesies Agathis yang hanya dapat ditemukan di Indonesia dan paling banyak dibudidayakan untuk diambil getahnya yang disebut Kopal.
4. Podocarpus sp.
Podocarpus adalah nama genus pohon konifer yang terdiri dari 100 spesies terdaftar. Pohon ini memiliki pertumbuhan yang lambat. Salah satu spesies yang paling umum tumbuh di hutan hujan tropis adalah Podocarpus neriifolius dan Podocarpus polystachyus, yang memiliki sebaran hampir di seluruh Asia Tenggara. Lainnya adalah spesies yang tumbuh di Indonesia dan Malaysia, diantaranya Podocarpus costalis (Filipina dan Taiwan), Podocarpus brevifolius, Podocarpus globulus (Malaysia), Podocarpus borneensis, Podocarpus confertus, dan Podocarpus rumphii (Indonesia).
5. Araucaria sp.
Araucaria adalah genus jenis konifer dari keluarga Araucariaceae. Ada 19 spesies dalam genus ini, dengan distribusi yang sangat berbeda di Kaledonia Baru, Pulau Norfolk, Australia bagian timur, Argentina, Chili, Brasil bagian selatan, dan Irian di mana ia tumbuh di area terbuka dataran rendah.
Araucaria adalah pohon yang telah ada sejak zaman reptil (Mesozoikum). Catatan fosil menunjukkan bahwa genus ini juga ada di belahan bumi utara hingga akhir zaman kapur (Cretaceous).
6. Dacrydium sp.
Dacrydium adalah genus pohon konifer dalam keluarga Podocarpaceae. Hingga saat ini, terdapat 16 spesies Dacrydium yang telah dikenali. Habitat alaminya berkisar dari Selandia Baru, Kaledonia Baru, Fiji, Kepulauan Solomon, Cina selatan, Thailand, Filipina, Malaysia, Indonesia, dan Papua Nugini.
Genis Dacrydium sering disebut dengan nama Rimu, terutama Dacrydium cupressinum.
7. Dacrycarpus sp.
Dacrycarpus sp. adalah genus konifer yang mencakup sembilan spesies pohon cemara dioecious yang tumbuh sebagai semak belukar atau pohon tegak setinggi 60 meter.
Spesies Dacrycarpus berkisar dari Selandia Baru dan Fiji, melintasi Kaledonia Baru, Papua Nugini, Indonesia, Malaysia, Filipina, Myanmar utara, dan Cina selatan. Keragaman terbesar (lima spesies) berada di Papua Nugini.
Spesies Dacrycarpus imbricatus yang sebarannya sampai ke Indonesia dikenal sebagai Jamuju, Kayu Embun, dan Cemba-cemba.
8. Libocedrus sp.
Libocedrus adalah genus pohon konifer yang terdiri dari 5 spesies dalam keluarga Cupressaceae, asli Selandia Baru dan Kaledonia Baru. Genus ini berkerabat dekat dengan genus Amerika Selatan, Pilgerodendron dan Austrocedrus, dan dengan genus Papuacedrus, keduanya dianggap termasuk dalam Libocedrus oleh beberapa ahli botani.
Genus ini agak mirip dengan genus Belahan Bumi Utara, Calocedrus dan Thuja. Di masa lalu, apa yang sekarang disebut Calocedrus terkadang dimasukkan ke dalam Libocedrus. Salah satunya, Libocedrus papuana syn Papuana papuacedrus, merupakan tumbuhan asli hutan hujan tropis di Papua Nugini dan Maluku, Indonesia.
9. Acmopyle sp.
Acmopyle adalah genus tumbuhan konifer yang hanya beranggotakan dua spesies, yaitu Acmopyle pancheri yang endemik di Kaledonia Baru, dan Acmopyle sahniana yang endemik di Fiji tetapi memiliki catatan fosil di Australia. Keduanya tumbuh hujan tropis.
10. Casuarina sp.
Genus Casuarina terdiri dari 17 spesies pohon cemara. Spesies Casuarina memiliki daun jarum terkecil dan terpanjang dibandingkan dengan pohon konifer tropis lainnya. Dua diantaranya tumbuh secara alami di iklim tropis, satu di pantai Australia, yang dikenal sebagai Australian Pine atau Cemara Udang (Casuarina equisetifolia), dan satu lagi di daerah pegunungan Indonesia yang dikenal sebagai Mountain ru atau Cemara Gunung (Casuarina junghuhniana).
Casuarina equisetifolia merupakan spesies yang paling banyak digunakan sebagai pohon bonsai, sedangkan Casuarina junghuhniana ditanam untuk pohon peneduh jalan raya, pantai, dan pohon hias taman atau pekarangan yang luas.