Ciri Ciri Pohon Waru (Hibiscus tiliaceus)
padaWaru atau Kembang Sepatu Laut (Hibiscus tiliaceus) adalah spesies pohon berbunga dalam keluarga Malvaceae. Pohon waru sendiri berasal dari daerah tropis di dunia lama (Afro-Eurasia meliputi Afrika, Asia, dan Eropa).
Nama umum yang digunakan untuk menyebut pohon waru di negara-negara berbahasa Inggris termasuk Sea Hibiscus, Beach Hibiscus, Coastal Hibiscus, Native Rosella, Cottonwood Hibiscus, Kurrajong, dan Sea Rosemallow.
Pohon waru merupakan pohon pantai yang umum di Australia timur dan utara, Oseania, Maladewa, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Pohon ini telah dinaturalisasi di daerah-daerah lain seperti di Florida, Puerto Rico, dan Kepulauan Virgin.
Pohon waru dapat ditemukan mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 800 mdpl di daerah yang memiliki curah hujan tahunan 900-2.500 mm. Biasanya mudah dijumpai di sekitar pantai, sungai, dan persawahan.
Pohon waru juga dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan pesisir karena dapat mentolerir garam, genangan air, dan dapat tumbuh di tanah yang bercampur dengan pasir kuarsa, pasir koral, napal, batu kapur, dan pecahan basal. Tetapi pohon waru tumbuh paling baik di tanah yang sedikit asam antara pH 5-8,5.
Ciri Ciri Daun Waru
Helaian daun waru berbentuk hati, berbulu halus, berukuran besar, dan berwarna hijau (Hibiscus tiliaceus) atau daun merah tua (Hibiscus tiliaceus var. ‘Rubra’).
Di alam liar, daun waru sangat mirip dengan daun dari spesies Macaranga. Bagian yang paling membedakan dari keduanya ialah bentuk hati utuh dan bulu lembut pada daun waru yang tidak dimiliki Macaranga.
Ciri Ciri Bunga Waru
Bunga berwarna kuning cerah dengan bagian dalam bunga berwarna merah gelap. Dalam sehari, bunga waru akan berubah menjadi jingga dan akhirnya merah, lalu gugur.
Ciri Ciri Buah Waru
Buah waru berbentuk bulat kecil dan dikelilingi oleh 5 katup.
Ciri Ciri Pohon Waru
Pohon waru dapat mencapai ketinggian 6-7 meter, dengan diameter batang mencapai 80 cm.
Di habitat asalnya, pohon waru tidak begitu penting selain untuk kayu bakar, namun di tangan seniman bonsai profesional, pohon waru dapat disulap menjadi pohon kerdil yang indah.
Ciri ciri pohon waru yang paling mudah dikenali adalah bunganya yang besar, seperti lonceng, berwarna kuning, jingga, atau merah.
Manfaat Pohon Waru
Kayu waru sering digunakan sebagai kerajinan tangan, ukiran, dan kayu bakar. Kayu ini memiliki kelebihan yaitu ringan, mudah dibentuk, dan tahan lama. Sehingga dianggap cocok untuk pembuatan aksesoris atau pernak-pernik.
Serat kulit kayunya yang diambil dari batang pohon waru secara tradisional digunakan untuk membuat tali, sedangkan kulitnya digunakan untuk menambal retakan pada kapal nelayan.
Kulit kayu dan akarnya bisa direbus untuk dijadikan teh herbal untuk mengatasi demam, dan pucuk mudanya bisa dimakan sebagai sayur.
Penduduk asli Hawaii menggunakan bagian dari pohon waru untuk membuat ʻiako (tiang) untuk waʻa (perahu cadik), ʻama (kano apung), mouo (jaring ikan), ʻau koʻi (pegangan kapak), dan kaula ʻilihau (tali).
Di Indonesia, pohon waru digunakan untuk fermentasi tempe.
Daun dan bunga waru yang diambil dari pohon dipesisir pantai memiliki sifat antioksidan yang lebih kuat daripada populasi yang ditanam di darat.
Cara Budidaya Pohon Waru
Pohon waru sangat mudah tumbuh, ia dapat diperbanyak dengan stek batang dan cangkok. Untuk stek, potong cabang atau batang pohon waru yang sehat kemudian tanam di tanah yang lembap, maka dalam beberapa hari potongan batang tersebut akan akan tumbuh tunas dengan pertumbuhan yang cepat.