Ciri Ciri Pohon Kepel (Stelechocarpus burahol)
padaKepel (Stelechocarpus burahol) adalah pohon berukuran sedang yang ditemukan Asia Tenggara, meliputi Pulau Jawa, Kalimantan, Kepulauan Sunda Kecil, dan Malaya.
Pohon kepel dianggap sebagai salah flora yang memiliki nilai filosofi bagi masyarakat di Yogyakarta. Pada tahun 1998 dan 2010, PT. Pos Indonesia pernah menerbitkan perangko bergambar pohon kepel.
Buah kepel disukai oleh dayang-dayang di Jawa karena dipercaya dapat menyebabkan keringat menjadi harum dan membuat aroma air kencing tidak berbau tajam. Namun, penggunaan buah Kepel yang lebih detail secara tradisional hanya dilakukan di Kesultanan Yogyakarta.
Dinamai kepel karena buahnya yang berukuran pas apabila digenggam dengan tangan.
Saat ini keberadaan pohon kepel mulai langka karena dianggap sebagai pohon kerajaan. Selain daging buahnya yang kecil, secara ekonomis buah kepel kurang prospektif sehingga tidak terlalu menarik bagi masyarakat untuk membudidayakannya. Karena itu, populasinya saat ini cukup terbatas.
Dikutip dari halaman LIPI, studi terbaru menunjukkan bahwa Stelechocarpus burahol memiliki potensi sebagai pohon obat karena sifat antioksidan, antijamur, dan antiseptiknya. Nilai tambah ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk berinvestasi pada potensi penggunaan pohon di masa depan serta meningkatkan status konservasinya.
Ciri Ciri Daun Kepel
Daun kepel berbentuk lonjong sampai bulat telur, panjang 12-25 cm dan lebar 5-9 cm, berwarna hijau tua, tidak berbulu, tipis, dan panjang tangkai daun sekitar 1,5 cm.
Ciri Ciri Bunga Kepel
Bunganya berkelamin tunggal, mula-mula berwarna hijau kemudian berubah menjadi keputihan, bunga itu muncul pada tonjolan-tonjolan di batang pohon. Bunga jantan terletak pada batang bagian atas dan cabang yang lebih tua, berkumpul sebanyak 8-16 kuncup, diameter mencapai 1 cm, bunga betina hanya pada pangkal bawah batang, berdiameter 3 cm.
Ciri Ciri Buah Kepel
Buah Kepel berwarna kecoklatan, berdiameter 5-6 cm, dan dapat dimakan dalam kondisi segar. Bijinya berjumlah 4-6 butir, yang panjangnya sekitar 3 cm.
Untuk mengetahui buah Kepel yang sudah matang ialah dengan mengerok kulit buahnya, jika terlihat daging buah berwarna kuning atau coklat muda itu pertana buah sudah matang, namun jika berwarna hijau itu berarti belum matang.
Demi menjaga kualitas, biasanya petani membungkus buah kepel menggunakan anyaman bambu atau daun kelapa selama 1-2 bulan sebelum panen.
Ciri Ciri Pohon Kepel
Pohon kepel tumbuh tegak, tidak mengugurkan daun, tinggi maksimalnya mencapai 20 meter. Kanopinya berbentuk kubah meruncing ke atas dengan percabangan mendatar. Diameter pangkal batang bisa mencapai 80 cm, berwarna coklat pada pohon muda dan abu-abu gelap di pohon tua. Kulit batang pohon kepel biasanya muncul banyak benjolan dimana nantinya bunga dan buah muncul.
Di Jawa, pohon kepel tumbuh liar di hutan, terutama di tanah yang lembab dan dalam hingga ketinggian 600 mdpl. Selain di Indonesia, pohon kepel diketahui telah dibudidayakan di Queensland, Australia.
Ciri ciri pohon kepel yang paling muah dikenali adalah bunga dan buahnya yang muncul di batang dan cabang pohon.
Manfaat Pohon Kepal
Buah kepel yang sudah matang dapat langsung dimakan dalam keadaan segar. Daging buahnya yang berwarna kuning dan mengandung sari buah memberikan aroma seperti bunga mawar bercampur sawo pada ekskresi tubuh.
Dalam dunia kedokteran, buah kepel berfungsi sebagai peluruh kencing, mencegah radang ginjal dan dapat digunakan untuk kemandulan sementara (KB alami) pada wanita.
Di Jawa, buah kepel dikatakan telah digunakan oleh para wanita bangsawan sebagai wewangian dan alat KB alami.
Batang pohon kepel bisa digunakan untuk membuat peralatan rumah tangga, gagang perkakas, pagar, dan tiang.
Konon batang pohon Kepel yang terendam air selama beberapa waktu, bisa bertahan lebih dari 50 tahun.
Cara Budidaya Pohon Kepel
Pohon kepel dapat diperbanyak dengan penanaman biji yang diambil dari buah yang sudah masak, dan disemai sesegera mungkin.
-
1. Biji buah kepel yang akan disemai harus dibersihkan dari daging buah dengan cara dicuci dan dikeringkan. Selanjutnya tanam biji di dalam polybag dengan media tanah yang gembur dan kaya nutrisi.
2. Awalnya bibit pohon kepel tumbuh lambat, namun setelah dipinah ke tanah pertumbuhannya akan meningkat.
3. Bila dengan tinggi 60 cm atau lebih dapat dipindahkan ke tanah langsung dengan jarak tanam 8-10 meter per pohon. Bibit pohon kepel mulai menghasilkan buah saat berusia 8-9 tahun.
Petani di Jawa telah mencoba untuk membudidayakan pohon kepel dengan cara cangkok dan stek, tetapi tidak berhasil.