Ciri Ciri Pohon Kelor (Moringa oleifera)
padaKelor adalah spesies tumbuhan berbunga dari suku Moringaceae, yang berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan. Kelor dikenal dengan banyak nama lokal, misalnya Limaran, Ben-minyak, Paha, Lobak, dan Malunggay.
Di negara berbahasa Inggris, pohon kelor dikenal dengan sebutan Moringa dan Drumstick tree.
Pohon kelor relatif tumbuh cepat, berbunga sepanjang tahun, dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk. Bagian pohon kelor dapat digunakan sebagai herbal atau obat tradisional.
Terdapat laporan hasil penelitian, kajian, dan pengembangan terkait pemanfaatan pohon kelor untuk reboisasi dan penahanan penggurunan di Ethiopia, Somalia, dan Kenya oleh tim Jerman, dalam berkala Institute for Scientific Cooperation, Tuebingen, 1993 laporan ini dikhususkan untuk daerah-daerah antara lain Ethiopia, Somalia, dan Sudan, karena sejak lama sudah menjadi tradisi penduduknya menanam pohon kelor, mengingat pohon ini dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagai bahan sayuran, bahan baku obat, serta untuk diperdagangkan.
Di daerah Arba Minch dan Konso, kelor digunakan sebagai pohon penahan tanah longsor, konservasi tanah, dan terasering. Sehingga pada musim hujan, air hujan yang turun akan mampu tertahan oleh sistem perakaran pohon kelor, dan pada musim kemarau, simpanan air di sekitar akar pohon kelor menjadi sumber air bagi tumbuhan lain.
Peneliti dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, C Senthil Kumar, membuktikan bahwa zat yang di ekstrak dari daun kelor memang berkhasiat sebagai hepatoprotektor atau pelindung hati.
Menurut dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat baik untuk mengatasi penyakit yang berkaitan dengan masalah pencernaan, seperti radang usus dan lambung. “Bagian apa pun yang digunakan aman asal memperhatikan caranya,” ujarnya. Minum rebusan daun kelor sebanyak mungkin selagi airnya masih hangat. Karena itu, efek antioksidannya tetap kuat dalam kondisi hangat.
Ciri Ciri Daun Kelor
Daun kelor majemuk, bertangkai panjang, dan tersusun berseling.
Ciri Ciri Bunga Kelor
Bunganya harum dan hermafrodit, dikelilingi oleh lima kelopak yang tidak sama, berurat tipis, berwarna putih kekuningan. Bunganya memiliki panjang sekitar 1-1,5 cm dan lebar 2 cm. Bunga kelor muncul di batang yang ramping dan dalam kelompok bunga yang menyebar atau terkulai sepanjang 10-25 cm.
Ciri Ciri Buah Kelor
Buah kelor sepanjang 20-60 cm, buah muda berwarna hijau, dan setelah masak menjadi coklat. Bijinya bulat berwarna coklat kehitaman.
Ciri Ciri Pohon Kelor
Kelor tumbuh sebagai pohon kecil dengan tinggi 8-10 meter, berbatang kayu, dan tegak lurus. Kulit batangnya berwarna putih kotor, tipis, dan permukaannya kasar. Akarnya berwarna putih dan membesar seperti umbi.
Pohon kelor mulai berbuah setelah berumur sekitar 6 bulan sampai 1 tahun.
Ciri ciri pohon kelor yang paling mudah dikenali adalah daun, bunga, buah, dan kulit batangnya yang sangat khas.
Manfaat Pohon Kelor
Bayi dan anak-anak dalam masa pertumbuhan dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengkonsumsi daun kelor.
WHO juga menobatkan Moringa sebagai pohon ajaib setelah melakukan penelitian dan menemukan bahwa pohon ini telah berfungsi sebagai penambah kesehatan yang murah selama 40 tahun di negara-negara termiskin di dunia.
National Institute of Health (NIH) menyatakan pada 21 Maret 2008, pohon kelor telah digunakan sebagai obat oleh berbagai suku bangsa untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan Ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun kelor.
Dari hasil analisis kandungan gizi terlihat bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan gizi dalam tubuh. Dengan mengkonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengkonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan daya tahan tubuh.
Selain itu daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan akibat kekurangan vitamin dan mineral seperti gangguan penglihatan, penimbunan lemak di hati, beriberi, kulit kering dan pecah-pecah, rambut pecah-pecah, dermatitis, perdarahan gusi, osteoporosis, anemia, dan gangguan pertumbuhan pada anak.
Cara Budidaya Pohon Kelor
Pohon ini dapat diperbanyak secara generatif atau vegetatif di dataran rendah dan dataran tinggi hingga ketinggian 1.000 mdpl.
Kelor dibudidayakan untuk diambil daun dan bijinya untuk ekstraksi minyak dan penjernihan air. Hasil panen sangat bervariasi, tergantung pada musim, varietas, pemupukan, dan rejimen irigasi. Pohon kelor menghasilkan hasil terbaik dalam kondisi lingkungan yang hangat dan kering dengan beberapa pupuk tambahan dan irigasi.