Ciri Ciri Pohon Kalimasada (Cordia subcordata)

Ciri Ciri Pohon Kalimasada

Kalimasada atau Jati emas adalah spesies pohon berbunga dalam keluarga Boraginaceae, yang berasal dari Afrika bagian timur, Asia Selatan dan Tenggara, Australia bagian utara, dan Kepulauan Pasifik.

Di Jawa dan Madura, Cordia subcordata dikenal dengan nama Kalimasada, Purnamasada, dan Pramasada. Cerita rakyat Jawa menganggap pohon ini mengandung kekuatan spiritual. Di Kepulauan Marshall, Cordia subcordata dikenal sebagai Kono dan di Fiji disebut Nawanawa. Nama lain untuk spesies ini antara lain Beach cordia, Sea trumpet, dan Kerosene wood.

Pohon kalimasada sering ditemukan di dataran rendah, antara 0 sampai 150 mdpl. Pohon ini lebih menyukai tanah netral daripada tanah basa, seperti yang berasal dari basal, batu kapur, lempung, atau pasir. Tekstur tanah yang dibutuhkan oleh pohon kalimasada meliputi pasir, lempung, dan lempung berpasir.
 

Meskipun sebarannya sangat luas, Cordia subcordata menghadapi ancaman di sebagian wilayah. Selama pertengahan akhir abad ke-19, ngengat kou (Ethmia nigroapicella) hampir memusnahkan spesies ini di Kepulauan Hawaii. Diperkirakan sangat terancam punah di Sri Lanka. Penebangan pohon dewasa untuk membuat ukiran bagi industri pariwisata juga dianggap sebagai ancaman di sebagian besar Papuasia.

 

Ciri Ciri Daun Kalimasada

Daun Kalimasada
Photo source: Jason Stewart

Daunnya tersusun berselang-seling, bulat telur sampai elips dengan ujung tumpul, hijau muda mengkilat dibagian atas dan kusam dibagian bawah. Helaian daun berukuran 8-20 x 5-16 cm.
 

Ciri Ciri Bunga Kalimasada

Bunga Kalimasada
Photo source: Madeline Gonzalez

Bunga kalimasada berbentuk kecil, muncul di ujung cabang dari ketiak daun dan berwarna oranye terang. Kelopak bunganya selebar 2,5-4 cm dan terdiri dari 5-7 kelopak yang berkerut. Bunganya mekar sepanjang tahun, tetapi sebagian besar bunga muncul di musim semi.
 

Ciri Ciri Buah Kalimasada

Buah Kalimasada
Photo source: Madeline Gonzalez

Buah kalimasada berbentuk bulat sampai bulat telur, berukuran 2-3 cm, berwarna coklat, keras dan berkayu ketika masak. Setiap buah berisi hingga empat biji berwarna putih, sempit, dan panjang 1-2 cm. Ketika buah jatuh, itu sering mengapung di laut atau sungai, dan karenanya tersebar di pesisir pantai atau di tepi aliran sungai. Biji di dalam buahnya dapat berkecambah segera setelah terdampar di tanah.
 

Ciri Ciri Pohon Kalimasada

Pohon Kalimasada
Photo source: David Hirt

Kalimasada tumbuh sebagai pohon berukuran sedang yang dapat mencapai ketinggian 10 meter dengan gemang batang hingga 60 cm. Pohon ini seringkali tumbuh miring dengan tajuk yang lebar dan lebat.

Ciri ciri pohon kalimasada yang mudah untuk dikenali adalah bunganya yang berwarna oranye terang dan area tumbuhnya yang dekat sumber air.
 

Manfaat Pohon Kalimasada

Kayu kalimasada lunak, tahan lama, mudah dikerjakan, dan tahan terhadap rayap. Di Hawai, kayunya digunakan untuk membuat ʻUmeke (mangkuk), ʻUmeke lāʻau (wadah air besar), dan perkakas karena kayunya tidak menimbulkan rasa atau aroma. ʻUmeke lāʻau dapat menampung 8-16 liter air dan digunakan untuk menyimpan dan fermentasi.

Kayu kalimasada mudah terbakar, dan ini menyebabkan julukan “Pohon Minyak Tanah” di Papua Nugini.

Bunga kalimasada digunakan untuk membuat pewarna untuk kain.

Orang Fiji menggunakan serat dari kulit batang pohon kalimasada untuk membuat tali, keranjang, dan karangan bunga.

Di Kepulauan Solomon barat, di Vanuatu, di Pulau Waya, dan di Tonga, kayu kalimasada digunakan untuk membuat ukiran. Di Irlandia Baru, kayunya selalu digunakan untuk membuat pintu masuk seremonial ke rumah pria.
 

Cara Budidaya Pohon Kalimasada

Pohon kalimasada apat diperbanyak dengan menanam biji dari buah masak yang diambil dari bawah pohon. Setelah dicuci dan ditanam, biji berkecambah dengan cepat.
 


Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda tidak dapat menyalin konten di halaman ini.