Ciri Ciri Pohon Jati (Tectona grandis)

Ciri Ciri Pohon Jati

Jati adalah jenis pohon komersil karena kayunya yang berkualitas tinggi. Pohon jati berasal dari India, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Thailand yang secara alami tumbuh di hutan gugur.

Sekitar 70% kayu jati dunia saat ini dipasok oleh Burma. Kebutuhan selebihnya dipasok oleh India, Thailand, Sri Lanka, dan Vietnam. Namun, satu-satunya hutan jati alami di dunia berada di Burma.

Saat ini pohon jati telah dibudidayakan secara besar-besaran di banyak tempat di dunia, termasuk Afrika, Karibia, dan Indonesia (Jawa, Bali, Nusa Tenggara).

Menurut sifat-sifat kayunya, di Jawa orang mengenal beberapa jenis jati, yaitu:

  • Jati Lengo / Jati Malam – kayunya keras, berat, berwarna gelap, banyak bercak dan garis, terasa halus bila diraba dan seperti mengandung minyak.
  • Jati Sungu – kayunya berwarna hitam, padat, dan berat.
  • Jati Werut – kayunya yang keras dan serat berombak.
  • Jati Doreng – kayunya sangat keras dengan warna loreng hitam menyala, dan sangat indah.
  • Jati Kembang
  • Jati Kapur – kayunya berwarna keputih-putihan karena mengandung banyak kapur. Jenis ini dianggap kurang kuat dan kurang awet.

Diluar Indonesia, seperti di negara-negara berbahasa Inggris jati dikenal sebagai Teak, di Prancis disebut Teck, dan di Spanyol Teca.

Secara keseluruhan, ada tiga anggota genus Tectona yang dianggap jati, dua lainnya ialah:

  • Jati Dahat / Dahat Teak (Tectona hamiltoniana) jati endemik Myanmar, yang kini sudah langka dan terancam punah.
  • Jati Filipina / Philippine Teak (Tectona philippinensis) jati endemik Filipina juga terancam punah.

Pada spesies lain, ada juga yang dinamai jati meski anggota genus Tectona. Di antaranya:

  • Jati Sabrang / Sungkai (Peronema canescens)
  • Jati Putih (Gmelina arborea)
  • Jati Pasir (Guettarda speciosa)

 

Ciri Ciri Daun Jati

Daun Jati
Photo source: Sunnetchan

Daun jati berukuran besar, bulat telur terbalik, berhadapan, bertangkai pendek, berbulu halus, dan panjangnya antara 30-60 cm. Daun muda berwarna kemerahan dan mengeluarkan getah berwarna merah bila diremas.
 

Ciri Ciri Bunga Jati

Bunga Jati
Photo source: Eliana Ramos

Bunganya majemuk, terletak dalam malai besar, berisi ratusan kuncup bunga yang tersusun dalam karangan bunga di ujung cabang.
 

Ciri Ciri Buah Jati

Buah Jati
Photo source: Eliana Ramos

Buahnya bulat agak pipih, berukuran 1-2 cm, berbulu kasar dengan inti tebal, dan berbiji 2-4. Buahnya sendiri diselimuti pembesaran kelopak bunga yang membengkak menyerupai balon kecil.
 

Ciri Ciri Pohon Jati

Pohon Jati
Photo source: Brayan Anton

Pohon jati tumbuh sebagai pohon berukuran besar dengan batang tegak lurus, bulat, dan tingginya hingga 45 meter dengan gemang batang mencapai 2 meter. Batang utamanya sering tanpa cabang mencapai tinggi 17-20 meter. Di hutan yang tidak dikelola, pohon jati tumbuh dengan batang yang bengkok-bengkok.

Pohon jati yang dianggap baik adalah yang memiliki lingkar batang besar, lurus, dan sedikit cabang. Kayu jati terbaik biasanya berasal dari pohon yang berumur lebih dari 80 tahun.

Iklim yang paling cocok untuk pohon jati adalah yang memiliki musim kemarau teratur, tetapi tidak terlalu lama, dengan curah hujan antara 1200-3000 mm per tahun, dan dengan intensitas cahaya yang tinggi sepanjang tahun. Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah tanah dengan pH 4.5-7 dan tidak tergenang air. Ketinggian area yang optimal untuk pohon jati adalah 0-700 mdpl, meskipun sebenarnya pohon jati juga dapat tumbuh hingga 1.300 mdpl.

Ciri ciri pohon jati yang paling mudah untuk dikenali adalah daunnya yang besar dengan bulu halus dan daun mudanya yang berwarna merah.
 

Manfaat Pohon Jati

Kayu jati adalah kayu berkualitas tinggi karena kekuatan, daya tahan, dan keindahannya. Secara teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatan II dan kelas keawetan I-II. Kayu ini sangat tahan terhadap rayap.

Kayu jati mengandung sejenis minyak dan endapan pada sel kayunya, sehingga dapat digunakan di tempat terbuka tanpa dipernis.

Jati telah lama digunakan sebagai bahan baku pembuatan kapal, termasuk kapal-kapal VOC yang mengarungi lautan pada abad ke-17. Juga dalam konstruksi berat seperti jembatan dan bantalan rel.

Di dalam rumah, selain digunakan sebagai bahan baku mebel jati juga digunakan dalam struktur bangunan. Rumah tradisional Jawa seperti Rumah Joglo menggunakan kayu jati di hampir seluruh bagiannya.

Dalam industri saat ini, kayu jati diolah menjadi veneer untuk melapisi kayu lapis yang mahal, serta digunakan sebagai potongan parket penutup lantai. Itu juga diekspor ke luar negeri dalam bentuk furnitur.

Ranting-ranting jati yang sudah tidak bisa digunakan lagi untuk mebel digunakan sebagai kayu bakar kelas satu. Kayu jati menghasilkan panas yang tinggi.

Daun jati secara tradisional digunakan di Jawa sebagai pembungkus makanan. Nasi yang dibungkus dengan daun jati menjadi lebih nikmat. Contohnya Nasi Jamblang atau Sega Jamblang yang terkenal dari daerah Jamblang, Cirebon.

Daun jati juga banyak digunakan di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sebagai pembungkus tempe.

Berbagai jenis hama jati juga kerap dijadikan makanan warga desa. Dua di antaranya adalah belalang jati yang berukuran besar berwarna kecoklatan dan ulat bulu. Ulat jati sering dianggap makanan istimewa karena kelezatannya. Ulat ini dikumpulkan sebelum musim hujan, pada pagi hari saat mereka bergelantungan di pohon mencari tempat untuk membentuk kepompong. Kepompong jati juga dikumpulkan dan bisa dimakan.
 

Cara Budidaya Pohon Jati

Pohon jati biasanya dibudidayakan secara konvensional dengan penanaman biji. Jati memiliki pertumbuhan yang lambat dengan presentase perkecambahan yang rendah (biasanya kurang dari 50%).

Hingga artikel ini diterbitkan, masih belum ada cara untuk membudidayakan pohon jati dalam waktu cepat dan jumlah yang banyak.
 


Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda tidak dapat menyalin konten di halaman ini.